Kamis, 25 Agustus 2022

Qiyamul Lailku

 Kring suara alarm handphone dari kejauhan berdering. Menandakan sudah pukul 03.00 pagi, waktunya untuk bangun, rasa kantuk masih bergelayut rasanya ingin melanjutkan tidur saja, namun ingat kewajiban sebagai hamba, ingin merayu Allah bercengkrama disaat orang terlelap tidur.

Ingin menjadi orang yang special, berdoa jalur langit, terkadang melanjutkan tidur adalah pilihan tetapi alarm kedua berbunyi lagi pukul 04.00, membaca doa bangun tidur melepas buhul syetan yang pertama, kemudian duduk lalu menuju kamar mandi, untuk berwudhu atau mandi.

Setelah itu ibuku membangunkanku, tips membangunkan qiyamul lail ala ibuku :

1. Mengusap kepala dan dadaku sembari berdoa, doa bangun tidur, 

2. Mengucapkan kata-kata pujian (anak sholeh, waktunya bangun, lawan syetannya, ayo tahajud waktu ijabahnya doa)

3. Diangkat dipapah ke kamar mandi

Sempoyongan terkadang masih ngantuk tidur lagi di kursi, atau depan kamar mandi.

Melihat hasilnya mudah dan indah, namun butuh perjuangan untuk bangun dipagi hari.

Tapi aku tak pernah berontak, aku diam langsung aja mengikuti instruksi bangun tidur.

Lalu qiyamul lail 2 rakaat dilanjutkan dengan witir 1 rakaat, setelahnya kadang ngantuk kembali datang, atau melanjutkan murojaah. 

Bangun pagi adalah kebiasaan keluargaku. 

Karena untuk menyambut hari ini ya dimulai dengan bangun pagi. Mensyukuri segala nikmat dari Allah. Pagi ini setelah tahajud aku tidur dipangkuan ibuku. Alangkah bahagianya, jika kita masih memiliki ibu, bersandar seakan masalah hidup itu hilang seketika.

Hai ibu semoga sehat dan panjang umur

Doaku untukmu Robbighfirlii waliwalidayya warhamhuma kama robbayani shogiro.



 Kring suara alarm handphone dari kejauhan berdering. Menandakan sudah pukul 03.00 pagi, waktunya untuk bangun, rasa kantuk masih bergelayut rasanya ingin melanjutkan tidur saja, namun ingat kewajiban sebagai hamba, ingin merayu Allah bercengkrama disaat orang terlelap tidur.

Ingin menjadi orang yang special, berdoa jalur langit, terkadang melanjutkan tidur adalah pilihan tetapi alarm kedua berbunyi lagi pukul 04.00, membaca doa bangun tidur melepas buhul syetan yang pertama, kemudian duduk lalu menuju kamar mandi, untuk berwudhu atau mandi.

Setelah itu ibuku membangunkanku, tips membangunkan qiyamul lail ala ibuku :

1. Mengusap kepala dan dadaku sembari berdoa, doa bangun tidur, 

2. Mengucapkan kata-kata pujian (anak sholeh, waktunya bangun, lawan syetannya, ayo tahajud waktu ijabahnya doa)

3. Diangkat dipapah ke kamar mandi

Sempoyongan terkadang masih ngantuk tidur lagi di kursi, atau depan kamar mandi.

Melihat hasilnya mudah dan indah, namun butuh perjuangan untuk bangun dipagi hari.

Tapi aku tak pernah berontak, aku diam langsung aja mengikuti instruksi bangun tidur.

Lalu qiyamul lail 2 rakaat dilanjutkan dengan witir 1 rakaat, setelahnya kadang ngantuk kembali datang, atau melanjutkan murojaah. 

Bangun pagi adalah kebiasaan keluargaku. 

Karena untuk menyambut hari ini ya dimulai dengan bangun pagi. Mensyukuri segala nikmat dari Allah. Pagi ini setelah tahajud aku tidur dipangkuan ibuku. Alangkah bahagianya, jika kita masih memiliki ibu, bersandar seakan masalah hidup itu hilang seketika.

Hai ibu semoga sehat dan panjang umur

Doaku untukmu Robbighfirlii waliwalidayya warhamhuma kama robbayani shogiro.



Rabu, 24 Agustus 2022

Estafet ulangan Harian

 Bulan Agustus adalah bulan kedua ajaran baru dimulai, karena ajaran baru masuk bulan Juli, dan setelah selesai 1 unit akan ada evaluasi ulangan harian.

Minggu ini adalah pekan ulangan, walaupun sudah terbiasa namun harus dipersiapkan, biasanya aku sudah menyicil belajar jadi waktu ulangan tiba tidak terlalu berat.

Dikeluargaku kami adalah tim, jika aku sudah mulai masuk ulangan itu tandanya kita akan bekerja sama ikhtiar sekuat tenaga ceileh kaya tarik tambang aja yah. 

Ya kata ibuku segala sesuatu memang harus belajar kalau tidak belajar, bersiap saja mendapat nilai yang dibawah rata-rata, ya kalaupun nilai kita bagus misal karena ga belajar tapi nilainya 100 ya itu keberuntungan dari Allah semata-mata Allah yang cerdaskan otak kita lebih baik.

Apapun itu kita harus berusaha dulu, mungkin saja yang tidak belajar itu, setiap guru menjelaskan fokusnya fokus banget, terus, setiap malam belajarnya ga pernah ketinggalan.

Aku bukan type sks alias sistem kebut semalam, ketika informasi disekolah sudah diterima ting tanda WA dgroup sekolah, ibuku langsung mempersiapkan kisi-kisi untuk belajar, atau aku disuruh membaca terus apa yang ada diotakku alias yang sudah dibaca ditulis, atau juga ibuku tes lisan, apa aja deh yang penting kita belajar.

Ohiya tidak hanya ibuku tapi ayahku juga berperan juga kan nahkoda kapal masa ga ikut berlayar ketika ombak tiba, hihi

Kenapa ayahku bisa tau aku ulangan harian?ya semua WA dari sekolah, ibuku kirim ke ayahku.wkwkw

Itukah keluargaku, seru, menyenangkan, kadang menegangkan, haha tapi kita kompak, aku berharap kita kompak juga masuk syurga, aamiin

Estafet ulangan minggu ini aku berharap semua nilaiku bagus tidak ada remed, dan alhamdulillah beberapa nilai sudah keluar, hasilnya apa hayo? Pokoknya alhamdulillah ala kulli hal Allah yang sudah membantu dan memberikan hasil yang baik.

Selamat ujian teman-teman

Ujian sekolah harus kita lewati karena ujian sesungguhnya juga ada didepan mata. Wkwkw

Ohiya ini dokumentasi belajarku setiap malam.

Ada ayahku difoto itu, yang menandai buku untuk aku baca. 






 Bulan Agustus adalah bulan kedua ajaran baru dimulai, karena ajaran baru masuk bulan Juli, dan setelah selesai 1 unit akan ada evaluasi ulangan harian.

Minggu ini adalah pekan ulangan, walaupun sudah terbiasa namun harus dipersiapkan, biasanya aku sudah menyicil belajar jadi waktu ulangan tiba tidak terlalu berat.

Dikeluargaku kami adalah tim, jika aku sudah mulai masuk ulangan itu tandanya kita akan bekerja sama ikhtiar sekuat tenaga ceileh kaya tarik tambang aja yah. 

Ya kata ibuku segala sesuatu memang harus belajar kalau tidak belajar, bersiap saja mendapat nilai yang dibawah rata-rata, ya kalaupun nilai kita bagus misal karena ga belajar tapi nilainya 100 ya itu keberuntungan dari Allah semata-mata Allah yang cerdaskan otak kita lebih baik.

Apapun itu kita harus berusaha dulu, mungkin saja yang tidak belajar itu, setiap guru menjelaskan fokusnya fokus banget, terus, setiap malam belajarnya ga pernah ketinggalan.

Aku bukan type sks alias sistem kebut semalam, ketika informasi disekolah sudah diterima ting tanda WA dgroup sekolah, ibuku langsung mempersiapkan kisi-kisi untuk belajar, atau aku disuruh membaca terus apa yang ada diotakku alias yang sudah dibaca ditulis, atau juga ibuku tes lisan, apa aja deh yang penting kita belajar.

Ohiya tidak hanya ibuku tapi ayahku juga berperan juga kan nahkoda kapal masa ga ikut berlayar ketika ombak tiba, hihi

Kenapa ayahku bisa tau aku ulangan harian?ya semua WA dari sekolah, ibuku kirim ke ayahku.wkwkw

Itukah keluargaku, seru, menyenangkan, kadang menegangkan, haha tapi kita kompak, aku berharap kita kompak juga masuk syurga, aamiin

Estafet ulangan minggu ini aku berharap semua nilaiku bagus tidak ada remed, dan alhamdulillah beberapa nilai sudah keluar, hasilnya apa hayo? Pokoknya alhamdulillah ala kulli hal Allah yang sudah membantu dan memberikan hasil yang baik.

Selamat ujian teman-teman

Ujian sekolah harus kita lewati karena ujian sesungguhnya juga ada didepan mata. Wkwkw

Ohiya ini dokumentasi belajarku setiap malam.

Ada ayahku difoto itu, yang menandai buku untuk aku baca. 






Selasa, 23 Agustus 2022

Menyimpan Jejak Pialaku

 Tak pernah terlintas di pikiranku mendapatkan piagam atau piala, karena aku di didik bukan untuk berkompetisi, orangtuaku demokratis sesuai apa yang aku pilih.

Namun saat usia tk guruku mengikut sertakan aku perlombaan tahfidz dan menyanyi, dan baru pertama kali lomba, aku menang juara 1 walau masih tingkat kecamatan. 

Lalu step berikutnya sama di bangku sekolah dasar, aku masih santai, ibukupun begitu tk menghiraukan nilai atau anak lain yang unggul di bidangnya.

Pandemipun tiba, sekolah dialihkan ke rumah, ibuku yang menemaniku belajar, dan melihat aku tidak sama dengan temanku, lalu dengan metodenya ibuku mendampingiku khususnya di pelajaran tahfidz, tau ga teman?aku melesat bagaikan roket, kuasa Allah Arrahman yang mha memudahkan dan Maha penyayang, juz 30, juz 29 selesai saat masa corona, piagam demi piagampun aku dapatkan, 

Kategori siswa terbaik tahfidz bertahan setiap tahunnya.

Dauroh tahfidz terbaik

Siswa terdisiplin

Hafalan terbanyak.

Dll

Point pentingnya adalah setiap anak unik dengan kelebihan masing-masing, namun jika kita ingin fokus disalah satunya, bersamai dengan sabar dan tentu berdoa pada Allah, karena prosesnya tidaklah mudah seperti hasilnya.

Jika kita sudah melihat potensi anak, maka pertahankan.

Dan inilah dokumentasi beberapa pialaku

Dengan harapan teman-teman termotivasi

Juga untuk portopolioku, berharap aku bisa mendapatkan beasiswa kelak ke kota para Nabi yaitu Madinah juga Turki, tentu aku ingin mengajak ibuku menemaniku. Aamiin














 Tak pernah terlintas di pikiranku mendapatkan piagam atau piala, karena aku di didik bukan untuk berkompetisi, orangtuaku demokratis sesuai apa yang aku pilih.

Namun saat usia tk guruku mengikut sertakan aku perlombaan tahfidz dan menyanyi, dan baru pertama kali lomba, aku menang juara 1 walau masih tingkat kecamatan. 

Lalu step berikutnya sama di bangku sekolah dasar, aku masih santai, ibukupun begitu tk menghiraukan nilai atau anak lain yang unggul di bidangnya.

Pandemipun tiba, sekolah dialihkan ke rumah, ibuku yang menemaniku belajar, dan melihat aku tidak sama dengan temanku, lalu dengan metodenya ibuku mendampingiku khususnya di pelajaran tahfidz, tau ga teman?aku melesat bagaikan roket, kuasa Allah Arrahman yang mha memudahkan dan Maha penyayang, juz 30, juz 29 selesai saat masa corona, piagam demi piagampun aku dapatkan, 

Kategori siswa terbaik tahfidz bertahan setiap tahunnya.

Dauroh tahfidz terbaik

Siswa terdisiplin

Hafalan terbanyak.

Dll

Point pentingnya adalah setiap anak unik dengan kelebihan masing-masing, namun jika kita ingin fokus disalah satunya, bersamai dengan sabar dan tentu berdoa pada Allah, karena prosesnya tidaklah mudah seperti hasilnya.

Jika kita sudah melihat potensi anak, maka pertahankan.

Dan inilah dokumentasi beberapa pialaku

Dengan harapan teman-teman termotivasi

Juga untuk portopolioku, berharap aku bisa mendapatkan beasiswa kelak ke kota para Nabi yaitu Madinah juga Turki, tentu aku ingin mengajak ibuku menemaniku. Aamiin














Jumat, 12 Agustus 2022

Wisata Tak Harus Mahal

 Hai teman-teman, kali ini saya mau bercerita, pengalaman saya menikmati quality time bersama papi, mami dan adik saya. 

Bukan jalan-jalan mewah, menginap di hotel bintang lima, ke tempat mahal, melainkan berkunjung dan menginap di mesjid, dan ketempat rekreasi yang tidak berbayar, tentu ada jika kita mau mencarinya, ibuku selalu mencari referensinya terlebih dulu.

Ini bukan perjalanan pertama melainkan mengulang kembali setiap tahunnya, jika pandemi kami tidak kesana, tahun ini akhirnya di bulan agustus, berbeda dengan tahun sebelumnya kami kesana sedang ada ulangtahun pondok pesantren tersebut.

Seperti biasa memilih perjalanan safar malam hari adalah pilihan keluarga saya, karena disiang hari, ayah saya harus beristirahat terlebih dahulu, supaya stamina untuk mengendarai roda empat terjaga dan tentunya fresh. 

Bada maghrib kami istirahat sejenak di rest area km 88, kali pertama kami rehat sejenak isoma disini, mesjid yang indah, dengan arsitek yang bagus sekali, ada taman bermain anak, tempat parkir yang luas, membuka bekal dari rumah adalah cara ibuku menghemat untuk tidak jajan membeli makanan, tentunya selain sehat ramah dikantong juga, hihi kitakan sedang jalan hemat.

Ohiya sebelumnya ayahku mengisi bensin sebanyak 100rb, kemudian mengisi etoll ituloh untuk kita bayar toll, diisi dengan 100rb rupiah juga, untuk jajanan karena dirumahku masih ada jajanan bekal sekolahku jadi kami bawa, hemat sekali bukan?

Setelah beristirahat kami lanjut perjalanan, sambil, bermurojaah dijalan karena jangan pernah terlewat berdzikir dan mengingat asma kalam Allah, supaya perjalanan selalu dalam lindungan Allah. Kami sampai pukul 20.00, setelah beberapa menit dibuat pusing oleh googlemaps, ya lagi lagi ayah dan ibuku selalu lupa padahal sudah mau sampai.

Sesampainya disana kami mencari parkiran, kemudian menjalankan sholat isya, ohiya disana ramai santri atau pengunjung dauroh yang sedang menikmati perjalanan religi juga seperti kami, sejuk sekali mesjid ini yang selalu ku rindukan.

Memangnya boleh ya menginap dimesjid ini?tentu saja boleh, asalkan kita menjaga adab, kebersihan, juga sopan salam santun.

Lalu kami berjalan menyisiri jalan setiabudhi untuk menikmati sorabi jamannya ibuku berkuliah 10tahun yang lalu, ibuku bercerita setiap jalannya, tempatnya mengajar tk dulu ketika kuliah, kampusnya sekarang megah sekali, banyak perubahan dan ibuku pangling sekali karena sudah lama tidak berkunjung kesini, walaupun hanya di pinggirnya saja tidak masuk kebagian dalam, sudah terlihat luas, banyak bangunan baru juga.

Setelah menikmati sorabi, perut kenyang tibalah ngantuk, lalu sambil berjalan kembali, toko-toko sudah banyak yang tutup, jam menunjukkan pukul 22.30, kami parkir di toko yang sudah tutup dekat daerah mesjid, ibuku bersama adik perempuanku di tempat akhwat, aku dan ayahku di tempat ikhwan.

Kami beristirahat sejenak, kukira disini panas, ketika pukul 02.00 pagi udara dinginpun tiba, suara imam untuk membangunkan tahajudpun terdengar, aku melanjutkan tidurku, ayahku mengikuti imam qiyamul lail, setelah pukul 4.00 ayahku baru membangunkan ku untuk sholat tahajud dan witir, lantunan ayat yang dilantunkan merdu dan syahdu, imamnyapun sampai menetaskan air mata, aku bingung kenapa imam menangis, setalah sholat aku bertanya, oh karena memahami arti bacaan sholat, yang sedih dan seram, contohnya ketika kata neraka jahannam, atau banyak nikmat yang Allah berikan. 

Setelah tahajud, sampai menjelang waktu shubuh kemudian kami mendengarkan ceramah dari ustadz yang mempunyai pondok pesantren dan pendiri mesjid ini, aku kagum sekali, sampai terus bertanya kepada ayahku.

Banyak jamaah yang dengan hidmat mendengarkan ceramahnya, ohiya disiarkan juga di medsosnya secara live. Setelah itu kami sarapan tidak jauh dari mesjid, udara dingin menusuk tulangku, sambil makan cakue, terus sarapan nasi uduk, bayarnya 18rb 2 porsi, wah murahkan.

Perjalanan berlanjut ke eco pesantren, untuk melihat kuda, bagaimana cara berkuda dan memanah, juga ingin survey tempatnya, jika ada rezky semoga bisa pesantren disini, syukur syukur aku dapat beasiswa, aamiin.

Tempatnya luas sekali, menurutku seperti gambaran taman syurga, pohon yang banyak menjadi kan udara sejuk, bersih dan rapih, ada tanaman hidroponik, tempat berkuda, memanah, kudanya banyak sekali.

Bermimpi ingin pesantren disini semoga Allah pantaskan, dan cukupkan, santri-santriwan disini semuanya ikhwan, untuk akhwat di mesjid darut tauhid dibawah jauh dari eco pesantren, bagus sekali disini, lingkungannya, adabnya, fasilitasnya juga.

Setelah itu kami perjalanan pulang, banyak pelajaran yang bisa ku ambil dari wisata bersama keluarga pekan ini, aku tidak sendiri untuk menghafal al-quran, ketika aku lelah, malas, ayah ibuku berusaha sekuat tenaga mencari jalan keluar, khususnya dengan berjalan2 wisata religi ini, nikmatnya ketika bisa menghafal kita bisa membaca quran tanpa mushaf dimana saja dan kapan saja, seperti yang dilakukan ustadz imam qiyamul lail yabg aku ceritakan diatas. Aku kagum sekali, setelah ini aku akan terus bersemangat, kembali on the track.

Aku bilang kepada ibuku, seru menginap di mesjid karena bisa qiyamul lail, berbeda ketika dihotel, serem mih dihotel kan sepi ga pernah ditempatin, saurnya, ohiya juga yah, di mesjid rame enak bisa dengerin ceramah ustadz juga, banyak hafidznya juga.

MaasyaaAllah semoga usaha kami selaku orangtua untuk mengenalkan lingkungan islami bisa diterima dihati anak-anak, melembutkan hati anak-anak inilah cara kami, menjadikan pribadi yang shalih shalihah.

Dan inilah dokumentasi kami selama disana. 

Baiknya boleh diambil, jika tidak satu frekuensi boleh juga tidak diikuti skip aja, ini hanya tentang life style keluarga kami



























 Hai teman-teman, kali ini saya mau bercerita, pengalaman saya menikmati quality time bersama papi, mami dan adik saya. 

Bukan jalan-jalan mewah, menginap di hotel bintang lima, ke tempat mahal, melainkan berkunjung dan menginap di mesjid, dan ketempat rekreasi yang tidak berbayar, tentu ada jika kita mau mencarinya, ibuku selalu mencari referensinya terlebih dulu.

Ini bukan perjalanan pertama melainkan mengulang kembali setiap tahunnya, jika pandemi kami tidak kesana, tahun ini akhirnya di bulan agustus, berbeda dengan tahun sebelumnya kami kesana sedang ada ulangtahun pondok pesantren tersebut.

Seperti biasa memilih perjalanan safar malam hari adalah pilihan keluarga saya, karena disiang hari, ayah saya harus beristirahat terlebih dahulu, supaya stamina untuk mengendarai roda empat terjaga dan tentunya fresh. 

Bada maghrib kami istirahat sejenak di rest area km 88, kali pertama kami rehat sejenak isoma disini, mesjid yang indah, dengan arsitek yang bagus sekali, ada taman bermain anak, tempat parkir yang luas, membuka bekal dari rumah adalah cara ibuku menghemat untuk tidak jajan membeli makanan, tentunya selain sehat ramah dikantong juga, hihi kitakan sedang jalan hemat.

Ohiya sebelumnya ayahku mengisi bensin sebanyak 100rb, kemudian mengisi etoll ituloh untuk kita bayar toll, diisi dengan 100rb rupiah juga, untuk jajanan karena dirumahku masih ada jajanan bekal sekolahku jadi kami bawa, hemat sekali bukan?

Setelah beristirahat kami lanjut perjalanan, sambil, bermurojaah dijalan karena jangan pernah terlewat berdzikir dan mengingat asma kalam Allah, supaya perjalanan selalu dalam lindungan Allah. Kami sampai pukul 20.00, setelah beberapa menit dibuat pusing oleh googlemaps, ya lagi lagi ayah dan ibuku selalu lupa padahal sudah mau sampai.

Sesampainya disana kami mencari parkiran, kemudian menjalankan sholat isya, ohiya disana ramai santri atau pengunjung dauroh yang sedang menikmati perjalanan religi juga seperti kami, sejuk sekali mesjid ini yang selalu ku rindukan.

Memangnya boleh ya menginap dimesjid ini?tentu saja boleh, asalkan kita menjaga adab, kebersihan, juga sopan salam santun.

Lalu kami berjalan menyisiri jalan setiabudhi untuk menikmati sorabi jamannya ibuku berkuliah 10tahun yang lalu, ibuku bercerita setiap jalannya, tempatnya mengajar tk dulu ketika kuliah, kampusnya sekarang megah sekali, banyak perubahan dan ibuku pangling sekali karena sudah lama tidak berkunjung kesini, walaupun hanya di pinggirnya saja tidak masuk kebagian dalam, sudah terlihat luas, banyak bangunan baru juga.

Setelah menikmati sorabi, perut kenyang tibalah ngantuk, lalu sambil berjalan kembali, toko-toko sudah banyak yang tutup, jam menunjukkan pukul 22.30, kami parkir di toko yang sudah tutup dekat daerah mesjid, ibuku bersama adik perempuanku di tempat akhwat, aku dan ayahku di tempat ikhwan.

Kami beristirahat sejenak, kukira disini panas, ketika pukul 02.00 pagi udara dinginpun tiba, suara imam untuk membangunkan tahajudpun terdengar, aku melanjutkan tidurku, ayahku mengikuti imam qiyamul lail, setelah pukul 4.00 ayahku baru membangunkan ku untuk sholat tahajud dan witir, lantunan ayat yang dilantunkan merdu dan syahdu, imamnyapun sampai menetaskan air mata, aku bingung kenapa imam menangis, setalah sholat aku bertanya, oh karena memahami arti bacaan sholat, yang sedih dan seram, contohnya ketika kata neraka jahannam, atau banyak nikmat yang Allah berikan. 

Setelah tahajud, sampai menjelang waktu shubuh kemudian kami mendengarkan ceramah dari ustadz yang mempunyai pondok pesantren dan pendiri mesjid ini, aku kagum sekali, sampai terus bertanya kepada ayahku.

Banyak jamaah yang dengan hidmat mendengarkan ceramahnya, ohiya disiarkan juga di medsosnya secara live. Setelah itu kami sarapan tidak jauh dari mesjid, udara dingin menusuk tulangku, sambil makan cakue, terus sarapan nasi uduk, bayarnya 18rb 2 porsi, wah murahkan.

Perjalanan berlanjut ke eco pesantren, untuk melihat kuda, bagaimana cara berkuda dan memanah, juga ingin survey tempatnya, jika ada rezky semoga bisa pesantren disini, syukur syukur aku dapat beasiswa, aamiin.

Tempatnya luas sekali, menurutku seperti gambaran taman syurga, pohon yang banyak menjadi kan udara sejuk, bersih dan rapih, ada tanaman hidroponik, tempat berkuda, memanah, kudanya banyak sekali.

Bermimpi ingin pesantren disini semoga Allah pantaskan, dan cukupkan, santri-santriwan disini semuanya ikhwan, untuk akhwat di mesjid darut tauhid dibawah jauh dari eco pesantren, bagus sekali disini, lingkungannya, adabnya, fasilitasnya juga.

Setelah itu kami perjalanan pulang, banyak pelajaran yang bisa ku ambil dari wisata bersama keluarga pekan ini, aku tidak sendiri untuk menghafal al-quran, ketika aku lelah, malas, ayah ibuku berusaha sekuat tenaga mencari jalan keluar, khususnya dengan berjalan2 wisata religi ini, nikmatnya ketika bisa menghafal kita bisa membaca quran tanpa mushaf dimana saja dan kapan saja, seperti yang dilakukan ustadz imam qiyamul lail yabg aku ceritakan diatas. Aku kagum sekali, setelah ini aku akan terus bersemangat, kembali on the track.

Aku bilang kepada ibuku, seru menginap di mesjid karena bisa qiyamul lail, berbeda ketika dihotel, serem mih dihotel kan sepi ga pernah ditempatin, saurnya, ohiya juga yah, di mesjid rame enak bisa dengerin ceramah ustadz juga, banyak hafidznya juga.

MaasyaaAllah semoga usaha kami selaku orangtua untuk mengenalkan lingkungan islami bisa diterima dihati anak-anak, melembutkan hati anak-anak inilah cara kami, menjadikan pribadi yang shalih shalihah.

Dan inilah dokumentasi kami selama disana. 

Baiknya boleh diambil, jika tidak satu frekuensi boleh juga tidak diikuti skip aja, ini hanya tentang life style keluarga kami



























Senin, 01 Agustus 2022

Bekal Albie 1 Agustus - 5 agustus

 Share menu untuk minggu ini, hiasan tambahan menyesuaikan.


Bekal hari senin 01 Agustus 2022
Sehat, semangat, menguatkan, berkah, jadi anak shalih shalihah, aamiin




 Share menu untuk minggu ini, hiasan tambahan menyesuaikan.


Bekal hari senin 01 Agustus 2022
Sehat, semangat, menguatkan, berkah, jadi anak shalih shalihah, aamiin




 
All About Albiethar Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template