Tak pernah terlintas di pikiranku mendapatkan piagam atau piala, karena aku di didik bukan untuk berkompetisi, orangtuaku demokratis sesuai apa yang aku pilih.
Namun saat usia tk guruku mengikut sertakan aku perlombaan tahfidz dan menyanyi, dan baru pertama kali lomba, aku menang juara 1 walau masih tingkat kecamatan.
Lalu step berikutnya sama di bangku sekolah dasar, aku masih santai, ibukupun begitu tk menghiraukan nilai atau anak lain yang unggul di bidangnya.
Pandemipun tiba, sekolah dialihkan ke rumah, ibuku yang menemaniku belajar, dan melihat aku tidak sama dengan temanku, lalu dengan metodenya ibuku mendampingiku khususnya di pelajaran tahfidz, tau ga teman?aku melesat bagaikan roket, kuasa Allah Arrahman yang mha memudahkan dan Maha penyayang, juz 30, juz 29 selesai saat masa corona, piagam demi piagampun aku dapatkan,
Kategori siswa terbaik tahfidz bertahan setiap tahunnya.
Dauroh tahfidz terbaik
Siswa terdisiplin
Hafalan terbanyak.
Dll
Point pentingnya adalah setiap anak unik dengan kelebihan masing-masing, namun jika kita ingin fokus disalah satunya, bersamai dengan sabar dan tentu berdoa pada Allah, karena prosesnya tidaklah mudah seperti hasilnya.
Jika kita sudah melihat potensi anak, maka pertahankan.
Dan inilah dokumentasi beberapa pialaku
Dengan harapan teman-teman termotivasi
Juga untuk portopolioku, berharap aku bisa mendapatkan beasiswa kelak ke kota para Nabi yaitu Madinah juga Turki, tentu aku ingin mengajak ibuku menemaniku. Aamiin
0 komentar:
Posting Komentar