Melihat jam setengah 6, dan ternyata papi sudah masuk rumah kemudian sedang tadarrus, tak lama ku bergegas untuk mengikutinya, lalu ku ambil jilbab dan quran, untuk melanjutkan kembali surat annahl. Yes kami punya target masing-masing setiap Ramadhan tiba, biasanya saat itikaf adalah kejar-kejaran halaman quran dan siapa yang khatam duluan.
Seketika albie masuk dan melihat kami yang sedang membaca alquran saling bersahutan, dan saya memintanya mematikan tv dan albie bertanya kenapa dimatiin tv nya kan nunggu adzan, lalu saya menjelaskan saat menunggu adzan adalah mustajabnya doa, dan albie mengikuti kami membuka juz amma nya, membaca 2 surat target hafalannya, setelah selesai albie kemudian menengadahkan tangannya untuk berdoa dengan khusyuk, karena saya memintanya, setelah mengaji aa berdoa sama Allah semua keinginan aa sebutin, kan aa mau naik haji, mau punya rumah ada kolam renangnya dan mau masuk syurga, itulah beberapa yang selalu albie katakan kepada saya, kemudian albie mulai berdoa, dan disampingnya saya menahan haru dan tangis, sambil terbata-bata membaca ayat suci alquran, mata saya melirik tapi tidak melihat langsung, khawatir albie malu, ya Allah inilah kebahagiaan yang tak bisa dibayar dengan apapun, bersama-sama membumikan alquran, menghidupkan alquran dirumah.
Terimakasih ya Allah, terimakasih aa, semoga Allah selalu menjaga aa, menjadikan aa anak yang bermanfaat untuk agama Allah, aamiin
Semoga kelak tulisan ini albie membacanya.
Semoga keluarga kita sakinah mawadda warrahmah sampai syurga, aamiin allohumma aamiin.
Semoga kami jadi orangtua panutan.
Shalih shalihah semuanya alsha dan albie.
Ditutup dengan lampiran laporan mutabaah albie
Terimakasih sudah berkenan membaca blog albie
#Coretanibubahagia
#banggamenjadiibu
0 komentar:
Posting Komentar