Satu hari sebelumnya, tring suara sms, terlintas dilayar tulisan Kepada Yth. Bapak/Ibu...
Ternyata pesan singkat undangan untuk tes tulis, microteaching, tes hafalan Qur'an. MaasyaaAllah, kaget iya karena baru kemarin memasukkan lamaran untuk menjadi seorang Guru TIK di salah satu sekolah Islam.
Setelah itu saya memberi tahu anak-anak juga suami, apakah mereka mengijinkan maminya untuk mengikuti tes esok hari, dan ijin pun sudah saya kantongi.
Terlintas dipikiran maju jangan, karena memikirkan bagaimana ketika saya tes, anak-anak dengan siapa, saya bicara dengan mereka, terutama si sulung Albie, "a kita jadi tim work yah besok, aa jagain dd di sekolah TK aa dulu", lalu kepalan tangan sayapun beradu dengan tangannya, membuktikan kita akan jadi tim yang solid.
Malam hari, ketika saya meminta ijin untuk mempersiapkan materi tes esok hari, "mami mau belajar yah, tolong jangan ganggu dulu", dan ternyata mereka juga ikutan belajar, "kita juga mau belajar mih".
Saya menjadikan Albie muridnya, praktek mengajar didepan Albie dan Alsha, betapa mereka senang dan memperhatikan, sesekali juga menertawakan.
Esok hari pun tiba, dengan keriwehan dimulai dari shubuh pukul 04.00, mempersiapkan sarapan mereka, bekal cemilannya, buku-buku mewarnai, buku tulis, dan lain sebagainya.
Tiba disekolah, Alsha langsung tertarik bermain ayunan, perosotan, jungkit-jungkit dan permainan TK lainnya.
Menarik baju aa nya, "a, ayo a", saya langsung berpamitan kepada salah satu guru disana yang dengan senang hati menerima kami untuk bermain ketika saya tes.
Kemudian selang beberapa menit saya sudah masuk ke ruang untuk tes tulis dan setengah jam kemudian soal-soal sudah saya jawab ok ok>
0 komentar:
Posting Komentar