Udara dingin shubuh menusuk tulangku, seolah enggan untuk bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu. Bantal rasanya masih nyaman untuk kupeluk.
Namun mamiku sudah membelai dan membisikkan juga membacakan doa bangun tidur, dan memapahku kekamar mandi. Rutin sekali mamiku membangunkanku dari pukul 4.00 pagi sampai setengah 5 adzan shubuh berkumandang.
Terkadang sesekali aku berontak, namun tidak ekstrim, hanya penolakan, dengan sabarnya mamiku berhitung, oke ditunggu sampai hitungan 10, satu, dua, tiga, sampai sepuluh, lalu kembali mengangkatku.
Setelah berwudhu, bersiap-siap pergi ke mesjid dan membawa qur'anku, karena setiap bada shubuh aku selalu mengaji di mesjid, tak lupa qur'anku bawa ditangan kananku, tanpa disuruh aku membawa teman setiaku, aku dan qur'anku.
Mamiku terdecak bangga, a bawa quran?sambil dalam hatinya maasyaaAllah istiqomahkan dalam kebaikan dan jadi hafidz qur'an, aamiin..
Orangtuamana yang tidak bangga melihat anaknya melakukan kebaikan tanpa harus disuruh. Barakallahufiik. Aamiin
Semoga kelak qur'an menemanimu yah aa dan menjadi teman setiamu diakhirat nanti, aamiin
Foto setiap shubuh membawa qur'an tidak terfoto, jadi fotonya yang ada aja yah, aku dan qur'anku dimanapun aku berada.
Allah tidak melihat seberapa banyak hafalanmu, melainkan seberapa lama kau membersamai alqur'an, begitu katanya.
#momblogger
#calonhafidzquran
#hafidzqurananak
#ceritaku
#hafidzindonesia
#duniaanak
#bersamaquranhiduptenang
0 komentar:
Posting Komentar